BAHASA INDONESIA

PRIBAHASA

  1.  Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai

(Mengandung arti: Ingin mencapai sesuatu, sayangnya syaratnya untuk itu tidak ada atau tidak dipunyai.)

 2.      Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.

(Mengandung arti: Semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya.)

 3.      Jalan diasak orang menggalas.

(Mengandung arti: Adat istiadat kita diubah oleh pendatang/ orang asing.)

 4.      Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai

(Mengandung arti: Orang yang banyak merantau banyak pula pengalaman/ pengetahuannya.)

 5.      Jauh di mata, dekat di hati.

(Mengandung arti: Walaupun tidak bertemu karena dipisahkan oleh jarak namun dihati tetap terkenang/ teringat selalu.)

 6.       Jika air orang disauk, ranting orang dipatahm adat orang diturut.

(Mengandung arti: Jika berdiam di suatu tempat, hendaklah adat istiadat orang di tempat itu dituruti.)

 7.      Tak ada rotan, akar pun berguna.

(Mengandung arti: Bila tak ada sesuatu yang baik, yang kurang baik pun dapat dipergunakan)

 8.      Jika takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai.

(Mengandung arti: Jangan takut akan resiko/ bahaya, jangan kerjakan pekerjaan yang sia-sia/ berbahaya.)

9.      inak-jinak merpati, sudah dekat terbanglah dia.

(Mengandung arti: Tampaknya mudah untuk didekati, ternyata sukar.)

 10.  Nyamuk mati gatal tak lepas.

(Mengandung arti: Orang yang didendami sudah dijatuhi hukuman, namun dendam terhadapnya tidak juga hilang.)

 11.   Ombak yang kecil jangan diabaikan.

(Mengandung arti: Jangan memandang enteng atau meremehkan hal-hal yang kecil, karena sering menimbulkan bahaya atau kesukaran di kemudian hari.)

 12.  Ombaknya kedengaran tapi pasirnya belum kelihatan.

(Mengandung arti: Keharuman nama seseorang sudah diketahui tapi hasil kerjanya belum lagi tampak.)

 13.   Orang haus diberi air, orang mengantuk disorongkan bantal.

(Mengandung arti: Orang yang dalam kesengsaraan, mendapatkan pertolongan.)

 14.   Orang muda menanggung rindu, orang tua menaggung ragam.

(Mengandung arti: Menjadi orang tua harus senantiasa sabar.)

 15.  Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah.

(Mengandung arti: Pemerintah yang adil akan dipatuhi, pemerintah yang sewenang-wenang akan dilawan.)

16.  Umur baru setahun jagung, darah baru setampuk pinang.

(Mengandung arti: Masih sangat muda dan miskin dalam pengalaman.)

 17.  Untuk sepanjang jalan, malang sekejap mata.

(Mengandung arti: Kecelakaan itu dapat saja datang setiap saat, itu sebabnya harus tetap berhati-hati.)

 18.  Untung tak dapati diraih, malang tak dapat ditolak.

(Mengandung arti: Kehidupan di depan adalah rahasia Allah, untung maupun malang sering datang tiba-tiba tanpa disangka.)

 19.   Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati.

(Mengandung arti: Lebih baik berhutangkan  barang daripada termakan budi orang, karena utang budi sukar sekali membayarnya.)

 20.  Yang dijolok tidak dapat, penjolok tinggal diatas. Keuntungan yang diharapkan tidak dapat, modal usaha juga ikut hilang/ habis.

(Mengandung arti: Keuntungan yang diharapkan tidak dapat, modal usaha juga ikut hilang/ habis.)

 21.  Yang dikandung berceceran, yang dicari tiada dapat.

(Mengandung arti: Yang dimiliki disia-siakan demi menejar sesuatu yang belum pasti diperoleh, akhirnya yang manapun tidak dapat; rugi semua.)

 22.  Yang dipandang rupa, yang dimakan rasa.

(Mengandung arti: Maksud yang baik itu hendaklah disampaikan dengan baik pula, karena bila cara penyampaiannya kurang baik maka yang dimaksud sering tidak tercapai.)

 23.  Yang hampa biar terbang, yang bernas biar tinggal.

(Mengandung arti: Yang baik/ bagus/ halal biarlah tetap tinggal, yang buruk/ jelek/ haram biarlah pergi.)

24.  Yang menabur angin, akan menuai badai.

(Mengandung arti: Dia yang berbuat, dia pula yang terkena akibat.)